JIKA

Jika kau lihat
Karang ditengah lautan
Maka kan kau rasakan
Betapa kerasnya hati manusia

Jika kau telaah
Kejamnya ombak mendebur
Maka kan kau rasakan
Betapa durjana tangan manusia

Jika kau dalami
Jauhnya samudera biru
Maka kan kau rasakan
Dalamnya lubuk hati manusia

Akhirnya
Kau kan tau
Bahwa
Manusia memakai topeng
Dalam hidupnya

Sendiriku

Sendiriku
Diantara jarak dua cinta
Bernafaskan hembusan semilir sepi
Bertemankan cahya sunyi temaram

Sendiriku
Diantara rentang waktu dua kota
Bentangkan hamparan cinta samudera
Bersama riak ombak kerinduan

Sendiriku
Tidakkah temani kau
Dalam malam mimpi ini

Sendiriku
Tidakkah temani kau
Dalam hidup sisa jalan ini

RASA

Pernahkah kau merasa
merasa suatu rasa
rasa yang ada
ada bersama

mengapa rasa itu tak hilang
hilang malah menggemilang
gemilang berbintang-bintang
bintang menjadikan hari-hariku hilang

kau masukan aku dalam duka
duka lara yang nestapa
nestapa menjadi hina
hina hanya yang ada

sekarang apa yang kau rasa
rasa yang di rasa
rasa yang kuasa
kuasa yang ada

sekarang dimana ada
ada sesuatu yang buta
buta pada hatiku
hatiku menjadi beku belaka

tulip kuning

Tulip kuning itu
pertanda kasihmu
padaku

Tulip kuning yang baru mekar
kenangan indah negri kincir

Tapi itu dulu
dulu sekali waktu
ketika aku
ada di negri itu

Saat kini waktu
aku masih menyimpan itu
kenanganmu waktu dulu

Bedanya...........

Saat kini waktu
tulip kuning itu
telah layu
layu,kering,dan kuyu

Rain

Hujan-hujan datang terbang melembayung
Mengikis debu-debu daun kekeringan cinta kesejukan
Apakah kau kan berteduh di gubuk hatiku?
rasanya mungkin hujan takkan reda
karena rindu cinta dalam hatiku terus bergelora
dan kusarankan kau tetap tinggal sampai hujan reda

for you

orang yang kan menenagkanmu slalu ada di nadimu
dia berdiri dengan kesetiaannya
dia melihat dengan kesabarannya
dan dia mendengarkan dengan kasih sayangnya
Dia kan kau temukan dalam shalatmu
karena Dia selalu menunggumu
dan karena akupun selalu menantimu